Profil Desa Kemranggen

Ketahui informasi secara rinci Desa Kemranggen mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Kemranggen

Tentang Kami

Profil Desa Kemranggen di Kecamatan Bruno, Purworejo. Sebuah desa agraris yang dikenal sebagai lumbung cengkeh dan kelapa, serta didukung oleh semangat gotong royong masyarakat dalam pembangunan dan pelestarian budaya lokal seperti Kuda Kepang.

  • Lumbung Komoditas Perkebunan

    Desa ini merupakan penghasil utama komoditas bernilai tinggi seperti cengkeh dan kelapa, yang diolah secara tradisional menjadi gula merah dan menopang ekonomi mayoritas warganya.

  • Semangat Komunitas Aktif

    Kehidupan sosial ditandai oleh tingginya partisipasi warga dalam berbagai kegiatan, mulai dari pembangunan infrastruktur hingga acara pendidikan seperti Gebyar PAUD.

  • Pelestari Seni Tradisional

    Kemranggen menjadi rumah bagi kesenian Kuda Kepang, sebuah warisan budaya yang terus dijaga dan ditampilkan, menunjukkan komitmen masyarakat terhadap pelestarian identitas lokal.

XM Broker

Terletak di antara perbukitan subur Kecamatan Bruno, Kabupaten Purworejo, Desa Kemranggen menjelma sebagai wilayah yang dinamis dengan potensi agraris sebagai tulang punggung utama perekonomiannya. Desa ini merupakan cerminan dari kehidupan pedesaan yang produktif, di mana masyarakatnya secara aktif mengolah kekayaan alam sambil terus menjaga harmoni sosial dan budaya. Jauh dari citra desa yang terisolasi, Kemranggen menunjukkan geliat pembangunan yang konsisten, didorong oleh semangat komunal dan tata kelola pemerintahan yang responsif.

Geografi dan Kondisi Demografis

Desa Kemranggen secara administratif merupakan salah satu dari 18 desa di Kecamatan Bruno, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Topografi wilayahnya didominasi oleh perbukitan dengan ketinggian rata-rata yang cukup signifikan di atas permukaan laut, menciptakan iklim yang sejuk dan sangat cocok untuk berbagai komoditas perkebunan. Kontur tanah yang miring dan subur menjadi karakteristik utama lanskap desa ini.Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Purworejo, Desa Kemranggen memiliki luas wilayah sekitar 4,79 kilometer persegi. Dengan wilayah yang cukup luas tersebut, desa ini berbatasan langsung dengan desa-desa tetangganya. Di sebelah utara, Kemranggen berbatasan dengan Desa Gowong. Di sebelah timur, berbatasan dengan Desa Blimbing dan Desa Pakisarum. Sementara itu, di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Tegalsari dan di sebelah barat berbatasan dengan Desa Plipiran.Dari sisi kependudukan, data terakhir mencatat jumlah penduduk Desa Kemranggen mencapai 2.850 jiwa. Dengan luas wilayah 4,79 km², maka tingkat kepadatan penduduknya ialah sekitar 595 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan sebaran penduduk yang proporsional, di mana sebagian besar lahan masih dimanfaatkan sebagai area produktif untuk pertanian dan perkebunan, bukan sebagai pemukiman padat. Struktur demografis ini menjadi fondasi bagi Kemranggen sebagai desa agraris yang kuat, dengan sumber daya manusia yang memadai untuk mengelola potensi alam yang dimilikinya.

Sejarah dan Tata Kelola Pemerintahan

Sejarah Desa Kemranggen, sebagaimana desa-desa lain di sekitarnya, tidak terlepas dari proses panjang pembentukan pemukiman di tanah Jawa. Meskipun tidak ada catatan prasasti spesifik, narasi lisan yang berkembang di masyarakat menunjukkan bahwa desa ini telah eksis selama ratusan tahun, didirikan oleh para pendahulu yang membuka lahan untuk pertanian dan tempat tinggal. Nama "Kemranggen" sendiri diyakini memiliki makna filosofis yang berkaitan dengan kondisi alam atau peristiwa bersejarah di masa lampau.Dalam konteks pemerintahan modern, Desa Kemranggen memiliki struktur yang terorganisir dan berjalan secara efektif. Di bawah kepemimpinan Kepala Desa saat ini, Bapak Ngabdullah Sidiq, pemerintah desa berperan aktif sebagai fasilitator pembangunan dan pelayan masyarakat. Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes), yang bersumber dari Dana Desa dan pendapatan lainnya, difokuskan pada program-program prioritas yang menyentuh langsung kebutuhan warga.Transparansi dan akuntabilitas menjadi prinsip yang dipegang dalam menjalankan roda pemerintahan. Program pembangunan, terutama di sektor infrastruktur, seringkali melibatkan partisipasi aktif masyarakat melalui musyawarah desa. Sinergi antara pemerintah desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), lembaga kemasyarakatan, serta tokoh masyarakat menjadi kunci keberhasilan berbagai program yang telah dan akan dilaksanakan, memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil selaras dengan aspirasi warga.

Perekonomian Berbasis Potensi Lokal

Sektor ekonomi Desa Kemranggen berakar kuat pada potensi agrarisnya. Perkebunan merupakan subsektor yang paling dominan dan menjadi sumber pendapatan utama bagi mayoritas penduduk. Salah satu komoditas unggulan yang menjadi ikon desa ini ialah cengkeh. Kualitas cengkeh dari perbukitan Bruno, termasuk dari Kemranggen, telah dikenal memiliki kualitas baik, menjadikannya komoditas bernilai ekonomi tinggi yang sangat diandalkan oleh para petani.Selain cengkeh, kelapa juga menjadi komoditas andalan yang tumbuh subur di seluruh penjuru desa. Hampir setiap jengkal tanah, mulai dari pekarangan rumah hingga kebun yang luas, ditanami pohon kelapa. Hasilnya tidak hanya dijual dalam bentuk buah, tetapi juga diolah menjadi berbagai produk turunan yang memberikan nilai tambah. Salah satu produk olahan yang terkenal ialah gula kelapa atau gula merah. Banyak warga, terutama kaum ibu, yang secara turun-temurun menjadi perajin gula merah, menciptakan industri rumahan yang berkontribusi signifikan terhadap ekonomi keluarga.Potensi agraris lainnya yang juga dikembangkan ialah tanaman umbi-umbian seperti ganyong. Meskipun tidak dibudidayakan secara masif, ganyong menjadi sumber pangan alternatif dan memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi produk olahan seperti tepung atau keripik. Di samping itu, sektor kehutanan rakyat dengan komoditas kayu seperti albasia dan mahoni juga menjadi bentuk investasi jangka panjang yang populer di kalangan masyarakat.Pemerintah desa turut mendorong geliat ekonomi melalui berbagai inisiatif, seperti penyelenggaraan Bazar Murah. Kegiatan semacam ini tidak hanya membantu meringankan beban ekonomi warga, tetapi juga menjadi ajang bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal untuk memperkenalkan dan menjual produk-produk mereka, menciptakan sirkulasi ekonomi yang sehat di tingkat desa.

Dinamika Sosial dan Budaya

Kehidupan sosial di Desa Kemranggen diwarnai oleh semangat kebersamaan dan gotong royong yang masih kental. Nilai-nilai komunal ini tercermin dalam berbagai kegiatan, mulai dari kerja bakti membersihkan lingkungan, pembangunan fasilitas umum, hingga penyelenggaraan acara-acara desa. Solidaritas sosial menjadi modal utama yang membuat masyarakat Kemranggen mampu menghadapi berbagai tantangan secara kolektif.Di bidang pendidikan, kesadaran akan pentingnya pendidikan anak usia dini menunjukkan perkembangan positif. Hal ini dibuktikan dengan adanya kegiatan seperti Gebyar PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) yang diselenggarakan di tingkat desa. Acara ini menjadi wadah bagi anak-anak untuk menunjukkan kreativitas mereka sekaligus sebagai ajang silaturahmi antar-wali murid dan tenaga pendidik, menunjukkan adanya ekosistem pendidikan yang suportif sejak dini.Dari sisi budaya, Desa Kemranggen masih setia merawat kesenian tradisional sebagai bagian dari identitasnya. Salah satu kelompok seni yang masih aktif hingga kini ialah Kuda Kepang, atau dikenal juga dengan nama jaran kepang. Kesenian ini tidak hanya menjadi tontonan hiburan bagi masyarakat, tetapi juga medium untuk melestarikan warisan budaya leluhur kepada generasi muda. Kehadiran kelompok seni ini dalam berbagai perayaan desa menjadi bukti bahwa modernisasi tidak menggerus kecintaan masyarakat terhadap budayanya sendiri.

Pembangunan dan Prospek Masa Depan

Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu prioritas utama Pemerintah Desa Kemranggen untuk meningkatkan konektivitas dan mendukung aktivitas ekonomi. Pembangunan jalan rabat beton dan talud penahan longsor secara bertahap terus dilakukan untuk memastikan akses yang aman dan lancar bagi warga, terutama akses menuju lahan-lahan pertanian yang menjadi pusat produksi. Infrastruktur yang memadai merupakan fondasi untuk pengembangan potensi desa lebih lanjut.Menatap masa depan, Desa Kemranggen memiliki prospek yang sangat menjanjikan. Tantangan utama yang dihadapi ialah bagaimana meningkatkan nilai tambah dari komoditas pertanian yang sudah ada. Inovasi dalam pengolahan pascapanen, seperti mengolah cengkeh menjadi produk turunan atau mengembangkan diversifikasi produk dari kelapa dan ganyong, dapat menjadi jalan untuk meningkatkan pendapatan petani secara signifikan.Pengembangan UMKM berbasis potensi lokal juga perlu terus didorong, didukung oleh pelatihan keterampilan, akses permodalan, dan bantuan pemasaran digital. Dengan demikian, ekonomi desa tidak hanya bergantung pada penjualan bahan mentah, tetapi juga pada produk olahan yang memiliki daya saing lebih tinggi.Dengan fondasi sosial yang kuat, sumber daya alam yang melimpah, dan pemerintahan yang proaktif, Desa Kemranggen berada di jalur yang tepat untuk menjadi desa yang maju, mandiri, dan sejahtera. Optimalisasi potensi agraris yang diimbangi dengan pelestarian budaya dan peningkatan kualitas sumber daya manusia akan menjadi kunci untuk mewujudkan visi tersebut.